CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 20 Januari 2009

Mengenal Jaring Laba – Laba

Laba – laba adalah sejenis hewan berbuku – buku dengan dua segmen tubuh, ampat pasang kaki, tak bersayap dan tak memiliki mulut pengunyah. Semua jenis laba – laba digolongkan kedalam ordo Araneae, kelas Arachnida. Laba – laba merupakan hewan pemangsa (karnivora). Mangsa utamanya adalah serangga. Dari puluhan ribu spesies yang ada, hanya sekitar 200 spesies yang gigitannya dapat membahayakan manusia.
Tidak semua laba – laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi ssemuanya mampu mengasilkan benang sutera yakni helaian serat protein yang tiptis namun kuat dari kelenjar (spinneret) yang terletak di bagian belakangtubuhnya. Serat sutera ini amat sangat berguna untuk membantu pergerakan laba –laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjeat mangsa, embuat kantung telur, melindungi libang sarang,dll.
Laba – laba memiliki dua bagian tubuh. Segmen bagian depan disebut Cephalothorax atau Prosoma, yang sebetulnya merupakan gabungan dari kepala dan dada (thorax). Segmemn bagian belakang disebut Abdomen (perut) atau Opisthosoma. Antara Cephalothorax dan Abdomen ada penghubung tipis yang dinamai Pedicle atau Pedicellus.
Pada beberapa jenis laba – laba, pedipalpus pada hewan jantan dewasa membesar dan berubah fungsi sebagai alat bantu dalam perkawinan. Sebagai gantinya, mulut laba – laba berupa alat pengisap untuk menyedot cairan tubuh mangsanya.
Mata pada laba – laba umumnya merupakan mata tunggal (mata berlensa tunggal), dan bukan mata majemuk seperti pada serangga. Kebanyakan laba – laba memiliki penglihatan yang tidak begitu baik, tidak dapat membedakan warna, atau hanya sensitive pada gelap dan terang. Laba – laba penghuni gua bahkan ada yang buta. Perkecualiannya terdapat pada beberapa jenis laba – laba pemburu yang mempunyai penglihatan tajam, termasuk dalam mengenali warna.
Untuk menandai kehadiran mangsanya pada umumnya laba – laba mengandalkan getaran, baik pada jaring suteranya maupun pada tanah, air, atau tempat yang dihinggapinya. Ada pula laba – laba yang mampu merasakan perbedaan tekanan udara. Indra peraba laba – laba terletak pada rambut – rambut dikakinya.
Kebanyakan memang laba – laba merupakan predator (pemangsa) penyergap, yang menunngu mangsa lewat didekatnya sambil bersembunyi di balik daun, lapisan daun bunga, celah bebatuan, atau lubang ditanah yang ditutupi kamuflase. Beberapa jenis memiliki pola warna yang menyamarkan tubuhnya diatas batu atau pepagan pohon sehingga tak perlu bersembunyi.
Bias yang disuntikkan laba – laba melalui taringnya biasanya sekaligus mencerna dan menghancurkan bagian dalam tubuh mangsa. Kemudian perlahan – lahan cairan tubuh beserta hancuran organ dalam itu dihisap oleh si pemangsa. Berjam – jam laba – laba menyedot caiarn itu hingga bangkai mangsanya mongering. Laba – laba yang memiliki rahang (Chelicera) kuat,bias lebih cepat menghabiskan makanannya dengan cara merusak dan meremuk tubuh mangsa dengan rahang dan taringnya itu.


0 komentar: